Kini, ketika berbicara tentang pemasaran melalui media digital, menggunakan Twitter Buzzer sepertinya sudah menjadi suatu keharusan! Sudah banyak orang yang bisa membedakan mana tweet yang menggunakan buzzer atau tweet yang ditulis tanpa menyuruh orang sebagai buzzer. Ini membuat Twitter Buzzer tidak relevan dan efektif lagi.
Tapi menggunakan Twitter Buzzer masih bisa diterapkan dalam
strategi marketing untuk pemasaran digital, tapi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk membuat Twitter Buzzer ini masih relevan dan efektif:
Topik
Untuk membuat Twitter Buzzer memiliki pengaruh dalam
pemasaran,perlu dipilih topik-topik yang mampu mempengaruhi target pasar atau
siapapun. Jika suatu brand tidak memiliki sesuatu yang bernilai untuk
dibicarakan, penggunaan Twitter Buzzer akan menjadi sia-sia. Masyarakat jadi tidak
peduli dengan pemasaran tersebut dan tidak akan menjadi pembicaraan mereka.
Audiens
Relevan dan penggaruh si Twitter Buzzer
Hati-hati dalam memilih si Twitter Buzzer. Tidak ada orang yang
bisa cocok untuk semua brand atau produk. Twitter Buzzer dipilih tidak hanya
berdasarkan jumlah followernya tapi bagaimana mereka berinteraksi dengan yang
lain, bagaimana mereka mempengaruhi yang lain ketika memberikan beberapa opini.
Orang yang menjadi Twitter Buzzer juga perlu memiliki
sesuatu relevansi dengan brand yang mau dipasarkan dan followernya cocok dengan
target pasar brand tersebut. Agnes Monica merupakan seorang yang populer di
Twitter, dia memiliki jumlah follower yang banyak, tapi jangan berfikir untuk
menggunakan Agnes Monica sebagai Twitter Buzzer untuk brand otomotif atau
bisnis properti, karena kebanyakan followernya adalah remaja. Ini akan menjadi
langkah yang tidak tepat bahkan akan menjadi sia-sia.
Tujuan
Yang terakhir dan yang tak kalah penting adalah tujuan. Apa
sebenarnya tujuan menggunakan Twitter Buzzer untuk brand? Biasanya, Twitter
Buzzer hanya memberikan tingkat pengetahuan. Artinya masyarakat menjadi
tertarik dengan suatu brand dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang
produk-produk yang dimiliki.
Walaupun ini sangat jarang, tapi Twitter Buzzer bisa mencapai
hingga ke tingkat dimana masyarakat membeli produk suatu brand, kecuali ketika menjual
sesuatu yang sedang digandrungi masyarakat atau memberikan harga spesial untuk
beberapa waktu dan sebagainya. Jika penggunaan Twitter Buzzer tidak membawa
masyarakat ke tingkat dimana masyarakat membeli produk suatu brand, lalu kenapa
menginvestasi terlalu banyak?
No comments:
Post a Comment